D.U.F.A.N.

Gak pernah kebayang sama gue kalo tanggal 12 februari 2009 bakal ke Ancol. Semuanya terjadi begitu aja alias mendadak and spontan. Dan sebenernya seumur-umur gue belum pernah ke Ancol, selaen jauh gue kurang tertarik dengan taman bermain apalagi kalau harus kesana sendirian (kaya anak ilang di mall). Gue ke Ancol dalam rangka nemen-in study tour sekolah adek gue dan gue bertindak sebagai walinya gitu. Singkat cerita berangkatlah gue ke jakarta naek kereta, sampai disana baru gue gabung dengan rombongan sekolah adek gue itu. Awalnya sih agak riskan (baca: minder) harus gabung sama anak-anak smu temen adek gue, maklum gue smu 8 tahun yang lalu jadi lumayan jauh jaraknya sama mereka (jadi malu nulisnya ;P).

Begitu sampai di Ancol liat sekeliling "bagus juga" pikir gue, terutama pantainya kna mungkin tertata rapi (namanya juga tempat wisata ?!). Ga beberapa lama rombongan pada briefing dan sarapan pagi sementara gue asyik foto-foto di tempat parkir dan menyambangi pantainya lebih dulu dan tak lain tak bukan tentu aja foto-foto lagi hahaha !

Setelah rombongan selesai dengan ritual dan gladiresik sebelum bermainnya (halaaah) maka kita semua langsung menuju ke taman bermainnya (Dufan). Gue sendiri ga terlalu wah, kaget, terpesona atau sampe shock begitu masuk, kna sebelumnya gue pernah masuk di Jatim Park (Jawa Timur Park - Taman Jawa Timur Mini) di daerah Malang yang kurang lebih hampir sama taman bermainnya dengan Dufan cuma Jatim Park menurut gue versi kecilnya Dufan, hampir semua wahana ada, Kora-kora, Rollercoaster, Tornado dll. Makanya ga semua wahana gue coba kna ada beberapa yang udah pernah gue coba so udah ga penasaran lagi. Dan gue putuskan untuk nyoba naek Carousel, Arung jeram, Rajawali, Bola di atas danau, Istana boneka dll.

Sebenernya badan gue agak ga fit waktu itu, ga tau apa sebabnya, mungkin kecapean dan gue paksain buat beraktifitas alhasil pas naek wahana Rajawali gue muntah and nasi goreng yang gue makan di konter deket pintu masuk Dufan keluar semua (euww). Dufan pun tak lagi menyenangkan, akhirnya kita ke McD cari soup anget biar perut gue rada enakan dan byuuur mendadak turun ujan jadilah gue sama adek gue tertahan di McD, makan sambil menikmati hujan turun. Menjelang sore petualang seharian di Dufan berakhir so kita pulang dengan badan capek, wajah kucel dan perasaan happy. See you in the next post guys !

Tumis Baby Bokcoy Terasi ala QuaLi

Beberapa waktu lalalu (saking lamanya lalu jadi lalalu) sohib gue bernadzar klo dia diterima kerja bakalan nraktir gue makan-makan so dengan semangat '45 gue amin-in kenceng-kenceng (gratisan gitu ?!) dan alhamdulillah dia diterima kerja and hunting makanan pun dimulai. Setelah menimbang, memikirkan dan menyesuaikan dengan budget akhirnya pilihan jatuh pada QuaLi.

Nampak depan tempatnya emang cozy abis dengan dominasi warna kuning and hiasan modern silver serta motif di temboknya yang makin bikin betah makan disana. Sistem dapurnya pun semi open kitchen gitu alias kita bisa lihat (tepatnya terlihat) sang koki masak sambil nunggu order-an kita. Penataan kursi juga ok, ada yang buat couple, temen-temen satu genk bahkan keluarga.


Gak beberapa lama sang waiter menghampiri kita dengan membawa cinta (ga mungkin !) bawa daftar menu maksudnya hehehe ..... dari gambar-gambar di menu semua nampak menarik dan layak dicoba cuma berhubung dana terbatas (sohib gue lagi kere ;P) wassalam aja lah buat makanan yang gak tergapai oleh kantong sohib gue hahaha !

Dan akhirnya gue pesen Tumis Baby Bokcoy terasi (bayi sawi sendok), Nasi putih and teh anget. Alesan gue pesen itu gue tergoda sama warna hijaunya and aroma terasi yg udah bisa gue bayangin walau masakannya belum jadi sekalipun. Yes ! gue emang doyang banget sama sayuran. Sementara sohib gue pesen bubur ayam kaldu yang keliatannya juga enak (dasar maruk ! hahaha !).

So here they are :

Tumisannya enak, bokcoynya gak terlalu layu, setengah mateng and seger banget. Bumbunya juga sedap aroma terasinya sama persis seperti yang gue bayangin dan lumayan pedes. Ada yang agak berbeda dengan nasi putihnya, dikasih bawang goreng yang makin menambah citarasa dan nafsu makan gue menggebu-gebu (namanya juga laper ? harap maklum).


Selesai sudah acara makan-makan gratisan siang itu, cuma masih ada yang mengganjal neh dipikiran ? gue penasaran sama Mie ayam lada hitamnya. "Ok my next lunch destination" bathin gue.

* QuaLi : Ambarukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto Lt. 3 Yogyakarta